Translate

Selasa, 11 Desember 2012

Pembuatan Bioetanol dari limbah pisang (musaceae) dengan proses hidrolisasi dan fermentasi

ABSTRAK


     Dalam buah pisang (musaceae) masak terdapat kandungan pati dan gula sehingga  memungkinkan limbah ini dapat kita olah menjadi etanol secara fermentasi, pengolahan gula menjadi bieotanol dapat dilakukan dengan cara bantuan mikroorganisme dan merupakan proses tahap satu.

Ada pun tahap pengolahan pati menjadi bieotanol merupakan proses dua tahap, sedangkan pengolahan serat menjadi bieotanol merupakn proses tiga tahap. 

Ada pun tujuan penelitian ini adalah mendapaatkan data acuan bagi proses fermentasi buah pisang yang optimum dari pengolahan sampah buah menjadi bioetanol untuk penerapan teknologi tepat dan guna .


Pembuatan bioetanol dilakukan secara hidrolisasi dengan tanpa hidrolisasi dengan variable waktu fermentasi 24, 30, 36, 43,5 dan 48 jam waktu maksimal untuk proses fermentasi , rendaman hasil fermentasi sampah buah pisang dengan hidrolisasi adalah sebanyak 23,01 % dan hasil sampah buah pisang tanpa hidrolisasi adalah 21,73%

PENDAHULUAN

Pada masa sekarang bahn bakar menjadi kebutuhan pokok masyarakat dan pemakaianya cendrung meningkatkan setiap tahunya sedangkan kondisi pada saat ini sumber bahan bakar minyak bumi yang di pergunakan sangat menipis, oleh karna itu perlu baham bakar alternatif untuk mengatasi kebutuhan bahan bakar


TUJUAN DAN MANFAAT

1. Mendukung upaya pemerintah daerah mengatasi penanganan sampah di kota
2. Medaur ulang masa limbah menjadi produk bernilai ekonomi
3. Memberi solusibagi pengadaan energi alternatis selain energi bahan fosil
4. Merupakan percobaan pendahuluanbagi penerapan teknologi tepat guna bagi industri kecil dan menengah.

KATA KUNCI

1.Bioetanol
2.Fermentasi
3.hidrolisis

PISANG 

Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan ternaraksasa berdaun besar memanjang dari suku
Musaceae. menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan
kelompok kelompok
 tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, 
meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang
sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Karbohidrat
pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat
menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa
yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa.




BIEOTANOL

Etanol secara luas telah digunakan di Brazilia sejak tahun 2000 sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, baik dalam bentuk etanol
murni ataupun dalam bentuk campuran dengan bensin. Etanol
dapat dibuat dari berbagai bahan hasil pertanian yang mengandung turunan gula seperti molase, gula tebu, gula
bit, dan sari buah, bahan yang mengandung pati seperti biji–bijian,
umbi, dan ubi. Disamping itu juga bahan yang mengandung selulosa
seperti kayu. Etanol yang berasal dari bahan organik isebut bioetanol.

Reaksi yang terjadi pada
proses produksi etanol/bio-etanol
secara sederhana dituliskan sebagai berikut :
C6H12O6 -------------- 2 C2H5OH + 2 CO2
glukosa yeast (ragi) etanol

FERMENTASI


Dalam memproduksi bio-etanol proses fermentasi dipengaruhi oleh
faktor dalam dan faktor luar. Faktor
dalam adalah jenis dan sifat genetis mikroorganisme yang digunakan
untuk memproduksi bio-etanol. Faktor dari luar antara lain meliputi tipe dan kondisi proses fermentasi,
sertakualitas mediumnya. Kualitas medium terkait dengan ketersediaan nutrisi : sumber karbon, nitrogen, oksigen,
hidrogen, vitamin, mineral dan senyawa lainnya, sedangkan kondisi fermentasi terkait dengan : pH, suhu, agitasi,
tekanan dan lain-lain. proses fermentasi alkohol berlangsung secara anaerob, tetapi pada awal pertumbuhan sel
berlangsung secara aerob. Aerasi dengan waktu singkat pada fermentasi anaerob dengan inokulum semi-aerob
meningkatkan pembentukan etanol, isobutil alkohol and hexil and 2-pheniletanol asetat, serta menurunkan isoamil
alkohol, kandungan asam asetat dan asam volatile folat, dengan perubahan kecil pada kandungan hexanol dan
2- pheniletanol






HIDROLISASI


Hidrolisis adalah proses kimia dimana sebuah molekul terpecah
menjadi dua bagian karenapenambahan molekul dari air. Dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan reaksi
biokimia, termasuk hidrolisis ATP dikatalisis oleh enzim. Katalisator enzim melibatkan hidrolisis dari protein, lemak,
dan karbohidrat. Bahan yang mengandung disakarida dan oligosakarida atau polisakarida harus dihidrolisis
terlebih dahulu menjadi monosakarida sebelum mengalami proses fermentasi oleh
mikroorganisme tertentu. Saccharomyces dapat berperan
memecah senyawa oligosakarida atau polisakarida menjadi monosakarida.





1 komentar:

  1. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan ENZYM GLUCO AMYLASE untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    BalasHapus