Sifat Cairan
a. Tekanan uap
Seperti dalam kasus gas, energi kinetik
molekul cairan tidak seragam tetapi bervariasi. Terdapat keteraturan
dalam keragaman ini, dan distribusi energi kinetik ditentukan oleh hukum
distribusi Boltzmann. Hukum ini menyatakan bahwa partikel yang paling
melimpah adalah partikel dengan energi kinetik rata-rata, dan jumlah
partikel menurun dengan teratur ketika selisih energi kinetiknya dengan
energi kinetik rata-rata semakin besar.
b. Titik didih
Tekanan uap cairan meningkat dengan kenaikan
suhu dan gelembung akan akan terbentuk dalam cairannya. Tekanan gas
dalam gelembung sama dengan jumlah tekanan atmosfer dan tekanan
hidrostatik akibat tinggi cairan di atas gelembung. Wujud saat gelembung
terbentuk dengan giat disebut dengan
mendidih, dan temperatur saat mendidih ini disebut dengan
titik didih. Titik didih pada tekanan atmosfer 1 atm disebut dengan
titik didih normal. Titik didih akan berubah bergantung pada tekanan
atmosfer. Bila tekanan atmosfer lebih tinggi dari 1 atm, titik didih
akan lebih tinggi dari titik didih normal. Sementara bila tekanan
atmosfer lebih rendah dari 1 atm, titik didihnya akan lebih rendah dari
titik didih normal.
c. Titik beku
Bila temperatur cairan diturunkan, energi
kinetik molekul juga akan menurun, dan tekanan uapnya pun juga akan
menurun. Ketika temperatur menurun sampau titik tertentu, gaya
antarmolekulnya menjadi dominan, dan gerak translasi randomnya akan
menjadi lebih perlahan. Sebagai akibatnya, viskositas cairan menjadi
semakin bertambah besar. Pada tahap ini, kadang molekul akan mengadopsi
susunan geometri reguler yang disebut dengan keadaan padatan kristalin.
Umumnya titik beku sama dengan titik leleh, yakni suhu saat bahan
berubah dari keadaan padat ke keadaan cair.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar